Pengetahuan

Persyaratan Ketebalan Lapisan Seng pada Pelapis Galvanis Celup Panas

Galvanisasi celup panas merupakan proses reaksi metalurgi. Dari perspektif mikroskopis, proses galvanisasi celup panas melibatkan dua kesetimbangan dinamis: kesetimbangan termal dan kesetimbangan pertukaran seng-besi. Ketika benda kerja baja direndam dalam seng cair pada suhu sekitar 450 derajat, benda kerja pada suhu ruangan menyerap panas dari cairan seng. Saat suhu benda kerja naik di atas 200 derajat, interaksi antara seng dan besi secara bertahap menjadi jelas, dengan seng menyusup ke permukaan benda kerja besi.

Saat suhu benda kerja secara bertahap mendekati suhu seng cair, lapisan paduan dengan rasio seng-besi yang bervariasi terbentuk pada permukaan benda kerja, yang membentuk struktur berlapis dari lapisan seng. Seiring waktu, lapisan paduan yang berbeda dalam lapisan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi. Dari perspektif makroskopis, proses ini terwujud sebagai perendaman benda kerja ke dalam seng cair, yang menyebabkan permukaan seng mendidih. Ketika reaksi seng-besi secara bertahap mencapai kesetimbangan, permukaan seng menjadi tenang. Setelah benda kerja diangkat dari seng cair dan suhunya secara bertahap menurun di bawah 200 derajat, reaksi seng-besi berhenti, dan lapisan galvanis celup panas terbentuk dengan ketebalan yang ditentukan.

Faktor utama yang memengaruhi ketebalan lapisan seng meliputi komposisi logam dasar, kekasaran permukaan baja, kandungan dan distribusi elemen aktif seperti silikon dan fosfor dalam baja, tegangan internal dalam baja, dimensi geometris benda kerja, dan proses galvanisasi celup panas.

Baik standar internasional maupun standar Tiongkok saat ini untuk galvanisasi celup panas mengkategorikan ketebalan baja ke dalam interval, yang menentukan ketebalan minimum rata-rata dan lokal dari lapisan seng yang harus dicapai untuk memastikan ketahanan terhadap korosi. Benda kerja dengan ketebalan baja yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda untuk mencapai kesetimbangan termal dan keseimbangan pertukaran seng-besi, sehingga menghasilkan ketebalan lapisan yang berbeda.

Ketebalan lapisan rata-rata yang ditetapkan dalam standar didasarkan pada pengalaman produksi industri yang diperoleh dari mekanisme galvanisasi yang disebutkan di atas, sementara ketebalan lokal memperhitungkan distribusi ketebalan lapisan seng yang tidak merata dan nilai empiris yang diperlukan untuk ketahanan korosi lapisan.